Tuesday 21 May 2013

Radang Sendi / ARTHRITIS : artikel dari Club sehat (baca yaaa)

APAKAH ARTHRITIS? Arthritis adalah peradangan pada satu atau lebih dari sendi-sendi tubuh. Biasanya diikuti dengan nyeri dan kaku terutama pada pagi hari atau setelah berolah raga. Selain nyeri dan kaku, gejalanya juga bisa bengkak, pembentukan tulang yang berubah dan/atau berkurangnya lingkup gerak/keterbatasan gerak, sehingga anggota tubuh tertentu tidak dapat berfungsi lagi sebagaimana mestinya. Sendi yang radang juga menimbulkan suara pada waktu digerakkan. Istilah arthritis secara literal berarti “Peradangan pada sendi”. Pada kondisi tertentu arthritis dapat mempengaruhi bagian tubuh lainnya: otot, tulang dan organ di dalam tubuh lainnya – dan dapat mengakibatkan menurunnya fungsi tubuh dan kadang-kadang apabila terjadi komplikasi dapat mengancam jiwa. Jika tidak ditangani, arthritis dapat mengakibatkan kerusakan sendi. Penyakit yang berhubungan dengan sistem sendi ini merupakan penyebab utama dari kecacatan sekarang ini. JENIS-JENIS PENYAKIT RADANG SENDI? Osteoarthritis/pekapuran sendi, Rheumatoid Arthritis/rematik sendi, Juvenille arthritis (semua jenis arthritis yang terjadi pada anak-anak), gout/asam urat, ankylosing spondylitis (peradangan kronis pada tulang belakang, biasanya menyerang pria berusia 16 – 35 tahun, tetapi bisa juga menyerang wanita), sistemik lupus erythematosus, (penyakit autoimun yang selain dapat menyerang kulit, ginjal, pembuluh darah,sistim saraf, jantung dan organ tubuh lainnya, juga dapat menyerang sendi-sendi), fibromyalgia (sakit di otot dan ligamen serta juga mempengaruhi persendian), infeksi arthritis (disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur), psoriatic arthritis (5% dari penderita psoriasis) Menurut Dr. Robert Bingham, specialis arthritis: “Tidak ada seorangpun yang mempunyai kesehatan yang baik, menderita rematik atau osteoarthritis.” APAKAH HANYA ORANG TUA YANG MENDERITA RADANG SENDI? Memang orang tua lebih sering menderita radang sendi, tapi orang muda juga dapat terserang. OSTEOARTHRITIS Osteo dalam bahasa Grika berarti tulang. Osteoarthritis atau penyakit pengapuran pada sendi yang ditandai dengan adanya degenerasi dari tulang rawan/kartilage pada engsel sendi yang bisa menyebabkan nyeri sendi dan kekakuan. Kartilage/tulang rawan ini yang menutup ujung tulang pada sendi. Kartilago yang sehat memungkinkan tulang untuk saling bergesekan. Ia juga membantu untuk menyerap benturan karena gerakan. Pada penderita osteoarthritis, tulang rawan yang halus dan licin berubah menjadi kasar dan menjadi tidak rata. Kartilage mulai pecah dan permukaan yang halus menjadi berlubang dan tak beraturan. Karena tulang rawan rusak sehingga mengakibatkan tulang di bawahnya bergesekan. Pergesekan ini menyebabkan nyeri, bengkak, kurang bisa bergerak, keterbatasan gerak (karena bantalan sudah rusak). Pecahan tulang ada di dalam ruang di antara sendi, yang bisa menyebabkan penderita tambah nyeri dan sendi rusak. Penderita osteoarthritis sering merasakan nyeri sendi dan pergerakan yang berkurang, sehingga sangat mengganggu aktivitas penderitanya. Osteoartritis merupakan bentuk paling umum dari radang sendi. Ini jarang terjadi pada orang yang berusia di bawah 40 tahun. Pada sendi yang terserang osteoartritis, penggunaan sendi berlebihan dapat mengikis tulang rawan pelindung yang menutupi ujung tulang. Penonjolan kecil tulang (disebut osteofit) kerap terbentuk pada ujung sendi. Perubahan-perubahan ini menyebabkan rasa nyeri yang akan bertambah parah jika sendi digerakkan. Biasanya terjadi bengkak pada area yang sakit dan gerakan menjadi terbatas. Sendi dapat patah jika digerakkan. Gejalanya dapat timbul dan kemudian hilang dalam jangka waktu lama. Rasa sakit semakin bertambah parah seiring berkembangnya penyakit. Osteoarthritis tidak hanya menyerang sendi yang menopang berat seperti – lutut, pinggul dan punggung – tetapi bisa juga menyerang jari-jari tangan yang merupakan bagian paling rawan terserang osteoarthritis. . Penyakit ini lebih sering muncul jika persendian mengalami stres berulang, sebagai akibat penggunaan berlebih atau cedera yang sering terjadi. Bagi yang kelebihan berat badan, meningkatkan resiko osteoarthritis. REMATIK RADANG SENDI Rematik merupakan penyakit radang sendi, dan dikategorikan merupakan penyakit autoimun, di mana sistim imun tubuh salah menyerang synovium (yaitu lapisan sel di dalam sendi). Sehingga synovium menjadi radang dan menebal. Peradangan ini juga merusak kartilage dan jaringan di sekitar sendi-sendi. Sering terjadi permukaan tulang rusak. Tubuh mengganti jaringan yang rusak dengan jaringan parut, dan menekan ruangan di antara sendi sehingga ruangan menjadi sempit dan tulang saling bergesekan. Rematik radang sendi merupakan keadaan progresif yang dimulai dengan rasa sakit dan kaku pada persendian. Lama kelamaan, rasa sakit meningkat dan sendi menjadi bengkak, sementara benjolan-benjolan kecil muncul di bawah kulit. Radang sendi rematik dapat merusak tulang. Oleh karena itu, penanganan dini sangat penting. Penyakit ini lebih sering terjadi pada perempuan dan biasanya menyerang orang yang berusia lebih dari 40 tahun. Jari-jari tangan, pergelangan tangan, lutut dan bahu adalah bagian tubuh yang paling sering terserang penyakit ini. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan, tapi bisa dicegah dengan pola hidup sehat. Olah raga ringan disarankan di sela-sela serangan untuk membantu menjaga mobilitas sendi. APA BEDA PEKAPURAN SENDI & RADANG SENDI REMATIK? Pada prinsipnya ciri dari kedua radang sendi ini berbeda. Pada pekapuran sendi, kartilago degenerasi yang mengakibatkan sendi menjadi rusak. Sendi tidak radang walaupun peradangan akhirnya terjadi pada keadaan yang sudah parah. Sedangkan rematik, pada awalnya lapisan dalam sendi radang sehingga membuat kartilage perlahan-lahan rusak Kalau pekapuran sendi biasanya kurang bermasalah pada pagi hari dan makin siang makin bermasalah. Sedangkan rematik sendi, nyeri dan kaku parah pada waktu bangun tetapi semakin siang semakin membaik. APA SEBENARNYA PENYEBAB RADANG SENDI? 1.PENYEBAB DASAR DARI RADANG SENDI ADALAH KONDISI PH DARAH YANG ASAM. Menurut penelitian, radang sendi diakibatkan oleh pola makan yang salah, yaitu banyak konsumsi makanan yang bersifat asam (bukan rasanya asam, tetapi pHnya asam setelah dicerna oleh tubuh) sehingga tingkat pH darah menjadi asam dan mengakibatkan kerusakan dari kartilage dan tulang. Keadaan yang demikian harus dilawan dengan makanan yang bersifat alkaline. Penelitian terbaru menunjukkan hubungan antara penyakit radang sendi dengan DIET makanan. Diet makanan penderita radang sendi biasanya kekurangan elemen nutrisi vital untuk jangka waktu yang cukup lama. Contohnya makanan yang terlalu dimasak, kalengan, makanan yang sudah kekurangan nutrisi dan yang terlalu diproses/refined. Pada penderita arithritis ada kekurangan vitamin dan mineral pada diet, dengan makanan yang berjumlah besar tepung-tepungan, gula, lemak dan kekurangan vitamin B. Karena darah yang terlalu asam, kartilage pada sendi bisa larut. Sehingga sendi kehilangan permukaannya yang halus untuk pergerakan, meradang dan akhirnya tulang saling bergesek sehingga menimbulkan nyeri. 1.TOKSISITAS PADA DARAH Dari sudut pandang keadaan dalam tubuh, dokter biologi percaya bahwa arthritis disebabkan oleh toksisitas pada darah dan pembuangan sampah yang salah dari sistim tubuh. Secara umum penderita arthritis mempunyai tingkat asam folat, protein dan zinc yang lebih rendah. Peneliti-peneliti juga menyimpulkan bahwa obat-obatan dapat menyebabkan banyak perubahan biokimia di tubuh dan menciptakan kebutuhan dari nutrisi-nutrisi seperti vitamin C, yang dinetralisir oleh obat-obatan. Obat-obatan meredakan beberapa gejala arthritis tetapi tidak menghilangkan penyebabnya dan tidak menjadikan sehat. Jika obat-obatan distop, kira-kira 99% dari penderita penyakitnya kembali dan bahkan ada yang malah bertambah parah. Toksisitas pada darah secara menyeluruh dikarenakan sistim tubuh yang malfungsi karena nutrisi buruk, asimilasi makanan yang tidak sempurna, toksin, kurang berolah raga, kelelahan jangka panjang, stres fisik dan emosi, kekuatiran & tekanan mental, dan kelebihan berat badan yang menekan ekstra pada sendi. Faktor-faktor yang merusak kesehatan ini menyebabkan tubuh rentan terhadap penyakit, ketidak seimbangan hormon, aktivitas kerja kelenjar tubuh yang lemah dan autointoksifikasi. 1.ALERGI SUSU Bukti secara klinis menunjukkan bahwa penyebab terbesar adalah alergi. Seseorang yang alergi susu akan mendapatkan nyeri sendi jika mengkonsumsi susu. 1.STRESS Stress dapat menyebabkan arthritis. Ini ada hubungannya dengan kadar vitamin C, asam pantotenic, dan vitamin B6 yang rendah. APAKAH DENGAN OBAT-OBATAN ANTI RADANG YANG MENYEMBUHKAN? Jenis obat-obat Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs), dan obat-obatan anti radang lainnya sering diresepkan untuk meringankan nyeri. Tetapi obat-obatan ini mempunyai efek samping seperti luka lambung, pendarahan gastrointestinal, juga bisa merusak ginjal, liver dll. (Silahkan baca pada artikel Obat Anti Radang). BAGAIMANA DENGAN PENGOBATAN SECARA ALAMIAH? Untuk pencegahan dan penyembuhan radang sendi, pengobatan yang terbaik adalah secara alami. MAKANAN: •Hindari daging merah, jeroan, lemak jenuh, susu & produk susu, kafein, garam, gula putih, tepung putih (segala makanan yang dibuat darinya), semua junk food dan rokok. •Untuk sementara hindari dulu tomat, kentang, terong & lada yang mengandung solanin karena akan memicu reaksi arthritis bagi sebagian orang. •Mengkonsumsi makanan yang bersifat alkalin. Sayur-sayuran 50-60% mentah, buah-buahan (vegetarian diet). •Konsumsilah lebih banyak makanan yang mengandung sulfur seperti asparagus, bawang putih dan bawang bombay. Karena sulfur diperlukan untuk memperbaiki dan membangun kembali tulang, kartilage dan jaringannya. Sulfur juga membantu penyerapan kalsium. •Flax seeds. •Nenas, sering-seringlah makan nenas. Karena bromelain yaitu enzim pada nenas sangat baik untuk mengurangi peradangan. Agar efektif, nenas harus segar bukan yang sudah dibekukan atau dikaleng. •Konsumsi beras pecah kulit dan makanan yang mengandung serat. •Hindari konsumsi suplemen zat besi karena zat besi diperkirakan dapat memperparah nyeri, bengkak dan kerusakan. •Jus anggur dan anggur. OLAH RAGA: - Olah raga teratur untuk mengurangi rasa sakit, meningkatkan mobilitas. Tetapi harus diperhatikan untuk tidak memberikan beban yang berlebihan pada bagian yang sakit (harus sesuai dengan kemampuan masing-masing orang). Olah raga dapat meningkatkan kecepatan metabolisme untuk memproduksi cairan synovial, yang dapat mengambil radikal bebas. Olah raga juga berfungsi sebagai antioksidan jika dilakukan secara regular. Dengan berolah raga, tubuh juga menghasilkan cortisone yang dapat menetralisir deposit kalsium. Ini lebih baik dari cortisone obat yang kadang malah bisa melarutkan tulang. Dokter dulu beritahu kepada pasiennya jangan berolah raga. Tetapi, penelitian terakhir menunjukkan bahwa olah raga bahkan dapat meredakan nyeri, sendi lebih fleksibel, gerakan lebih bebas, meningkatkan sirkulasi darah, dan meningkatkan mobilitas. 95% penderita arthritis berolah raga mendapatkan keuntungannya. Belajar untuk bernafas dalam-dalam. Berolah ragalah di bawah sinar matahari agar mendapatkan vitamin D yang cukup untuk kesehatan tulang. (penelitian di Oslo Norwegia menunjukkan bahwa penderita rematik lebih parah di musin salju). Jika kelebihan berat badan/obesitas, maka harus segera menurunkan berat badan. KOMPRES: Untuk mengurangi rasa nyeri/sakit, dapat juga dikompres dengan es dan air hangat bergantian. Untuk menghilangkan kekakuan pada pagi hari, mandilah air hangat di pagi hari. DETOX: Dengan detox dapat sangat mengurangi rasa sakit, terlebih detox juga bisa menurunkan berat badan bagi yang kegemukan/obesitas. Dengan berpuasa sampai 5 hari atau lebih mempunyai efek mengurangi radang. source : club sehat (thank you ... sudah memberi pencerahan) ..untuk pembelian makanan sehat bisa cek ke web nya clus sehat ya ..lebih baik mencegah daripada mengobati

No comments:

Post a Comment