Saturday 29 May 2010

Kotak kehidupan

kerasanya hidup ini seperti dikotak kotakin.
kotak masa kecil ...TK, SD, SMP
KOtak masa remaja .. SMA, kuliah
KOtak dewasa .. kerja, menikah

mana sih yg paling berarti ... karena ditiap kotak pasti buanyak ceritanya, banyak orang yg menjadi role player ... not just our self....

kotak kecil yg diingat lebih banyak soal lingkungan sendiri, kasih sayang orang tua, awal pembelajaran hidup

kotak remaja mata mulai terbuka pada dunia nyata, cinta pertama, lankah jauh pertama, pacar pertama, permasalahan kompleks pertama, sahabat sahabat dekat, hal hal gila pertama, kemandirian, keberanian, usaha awal dan kesulitan awal ...(buanyak cerita yg bakal diingat sepanjang masa)

kotak dewasa lebih ke "ternyata susah cari uang, bener bener dulu sepele sama orang tua...bener bener susah jadi orang tua ...bener bener sepele lagi lagi sama orang tua ...pertukaran budaya, pelatihan kesabaran dan intelektualitas diasah lagi ....

kadanga maunya bisa loncat loncat antara satu kotak ke kotak lain...karena kadang butuh penghiburan...sarananya buanyak...facebook, twitter, ebuddy, ym, bbm ...asal mau kita bisa pindah pindah kotak asala ya inget balik kandang jangan terlena ...(nanti ky cerita di majalah kartini juga dan kaya cerita ustadz jefri soal jejaring sosial bikin ruwet hubungan karena KLBK...)...o alah kenangan will be kenangan selamanya...

Pertanyaan

kenapa ya tiba tiba didalam otak berloncatan pertanyaan. kenapa milih ini? apa yg jadi pertimbangan? apa yg sangat ingin dipertahankan? sebesar apa sampai harus berkorban? seputus asa apa sampai ada keputusan spt ini? sepuas apa? sedekat apa? sedosa apa? ... huammmmm ga beres nih otak kayanya.
karena pertanyaan will remind to be a questions forever if we never try to find the answer...or we never want an answer ...

harus dinikmati..harus sabar..harus nrimo...biar bisa hidup sampai umur 100 tahun lebih kaya nenek nenek dimajalah kartini ....

oalahhh...become what kind a person nantinya ya? 100 years old nanti apakah 1 kamar ini aja atau bisa going abroad having great time ....

ngareppppp

Friday 21 May 2010

G .. WOwwW

pernah ga sih kepikiran kalo kita bisa bikin orang lain bilang "G ..WOwwW", dalam segala aspek kehidupan dari yg terkecil sampai yg terbesar.
tau ga sih keinginan terbesar gue buat bkn orang lain bilang G wow is punya rumah yg ga terlalu gede tapi amazing alias bagus dari segala aspek. karena besar buat gue artinya "capek ngepel, capek pelihara, n capek bayar pajak" ...belom lagi gue takut kalo gede gede g makin lupa aja naro barang barang gue dimana (selain yg udah nempel lho).
tapi kapan ya ....
kapan kapan kapan asal jangan kapan kapan huehehehehe ...tetap semangat ya, setiap usaha pasti ada hasil

Wednesday 19 May 2010

Asma, gejala dan cara mengetahuinya

menakutkan dan merepotkan itu saja komentar dari yg gue yg bukan berasal dari dunia kedokteran.
pertama agak melek asama setelah suami yg sering ngeluh perut kembung ternyata divonis asma oleh dokter, dan memang setelah berobat jalan pakai obat yg dihisap gitu (bukan ventolin)keluhan perut kembung sudah jauhhh berkurang.
kata dokter n temen yg juga terkena asma, untuk menjaga agar asma ga kambuh adalah "jauhi pencetus". kalau alergi terhadap debu ya sebisa mungkin rumahnya sering dibersihkan, jika tidak tahan dingin sebisa mungkin tidak minum es dan tidak berada di suatu suhu ruang dibawah batas ketahanan tubuhnya (setting Ac jgn terlalu dingin) dan mandi air hangat selalu.
yg gawat sekarang anak gue udah mulai menunjnukan tanda tanda alergian, batuk yg sering dan idung selalu mampet. setelah gue cari data2 apa sih gejala asma ini dia nih yg gue dapet
mengutip website sehatgroup :
Tanda-tanda seorang anak dengan kecurigaan asma harus dibawa ke dokter, antara lain:

1. batuk terus-menerus dan berkepanjangan (dapat dilihat dalam kategori derajat asma persisten dalam Guideline)
2. mengi atau wheezing ketika anak menghembuskan/membuang napas
3. napas pendek atau napas cepat yang tampaknya tidak berhubungan dengan aktivitas
gerak otot napas tambahan di dada
4. infeksi saluran napas berulang seperti pneumonia atau bronkitis

ada lagi nih kutipan dari patient .co.uk
To help diagnose asthma
If you have untreated asthma:

Your peak flow readings will usually be low. No matter how strong you are, if your airways are narrowed, your peak flow will be lower than expected for your age, size, and sex.
Your peak flow readings will tend to vary quite a lot. Typically, the readings are lower in the morning compared to the evening. This difference is much greater in people with untreated asthma than the normal small variation seen in most people.

kata website sehatgroup untuk ngukur asma (ada/tidaknya asma) ada alat yg bisa dipake yaitu peak flow meter (PFM) (cuman ktnya bs pake anak umur mulai 5 th..anak g 3 tahun bisa ga ya)
apa sih PFM itu?
1. A peak flow meter is a small device that you blow into. It measures the fastest rate of air (airflow) that you can blow out of your lungs. It records airflow in litres per minute (l/min). Your doctor may prescribe you a peak flow meter if you have asthma. There are different brands of peak flow meter. They all do the same job (by patient.co.uk)
cara pakainya:
you must put the marker to zero, take a deep breath, seal your lips around the mouthpiece, then blow as hard and as fast as you can into the device. Note the reading.

Each time you check your 'peak flow', you should do three blows, one after the other. The 'best of the three' is the reading to record. However, when you do three blows straight after each other, the readings should all be about the same. If they are not, then you may not be blowing into the device correctly. A common error is to not to blow as hard as you can. Another common error is to not to put your lips right round the mouthpiece to make sure that all the air you blow out goes through the device.
atau dalam bahasa Indonesia :
Bagaimana Cara Mengukur Peak Flow Rate
1. Mintalah anak untuk mengambil napas sedalam mungkin.
2. Perintahkan anak untuk menghembuskan napasnya ke dalam PFM sedalam dan sekuat mungkin.
3. Bacalah angka yang tertera dalam skala PFM, dan tuliskan pada secarik kertas.
Ukur PFR kembali (minta anak melakukan langkah pertama dan kedua) sampai total sebanyak tiga kali.
4. Tandai saat anak Anda nilai melakukan langkahnya yang terbaik (dari tiga kali pengukuran). Inilah nilai yang diambil. Angka ini dapat berubah ketika gejala asma membaik, atau anak bertambah besar.
Kesimpulannya, lakukan pemeriksaan PFR menggunakan PFM dua kali sehari, pada pagi dan malam hari, juga pada saat serangan asma. Nilai mana PFR yang tertinggi.


kalo mau liat apakah asmanya parah or ga n butuh treatment or ga liat aja di websitenya lumayan helpful koq.

harganya PFM ini yg gueliat di website lain adalah Rp. 1.050.000 (cek di www.garudastore.com) kalo diluar negeri agak lebih murah (mgkn mahal di ongkir antara USD 11 -600 an )...again yg penting bukan harga tapi fungsi yg utama (amazon / allerybegone.com)

gue coba beli dulu ya ntar guwe ceritain lagi hasilya gemana (catet juga setiap ke dokter PFM nya gimana ditreat gmn kan lmyn hemat bya kesehatan heheheheehe)